Home

Saturday, October 10, 2015

Membebaskan diri dalam Puisi

Salam Indonesia!
Salam sastra!

Belajar berekspresi
Puisi merupakan salah satu cara memperkenalkan sastra pada anak. Konsep tentang sastra anak adalah
karya sastra yang secara psikologis dapat dipahami oleh anak. Tentunya bahasa yang digunakan adalah bahasa sederhana yang dapat dimengerti anak, sehingga penghayatan terhadap makna puisi menjadi lebih dalam.

Apa sastra penting untuk anak?
Ya! karena sastra akan merangsang keinginan anak untuk membaca. Banyak pendidikan moral yang juga dapat ditanamkan pada anak melalui sastra. Selain itu anakpun dapat mengekspresikan diri dalam bentuk karya sastra. Contohnya membuat puisi atau mengarang cerita fiksi.

mengekspresikan diri lewat puisi
Dalam materi puisi pada siswa kelas V, indikator yang ditekankan adalah anak mampu membaca puisi dengan intonasi dan lafal yang tepat. Pada awal pembelajaran rasa malu menjadi kendala. Dampaknya anak menjadi kaku dan hanya terpaku pada teks ketika membaca puisi. Pada pertemuan selanjutnya anak terus diberikan pengautan akan pentingnya membuang rasa gugup dan malu ketika tampil membaca puisi. Pemberian contoh oleh guru juga penting sebagai sebuah dasar bagaimana cara membaca puisi. 

Selain itu menonton video pembacaan puisi juga bisa jadi alternatif agar anak bisa percaya diri membaca puisi di depan kelas. Meminta mereka membuat dan membaca karya sendiri juga menjadi langkah tepat. Kedua hal ini akan menyeimbangkan pikir dan lisan dalam berkarya. 

Alangkah baiknya jika pembelajaran dan pembiasaan membaca puisi tidak hanya sampai materi dalam kelas. Namun juga berkesinambungan. dalam artian anak-anak memang dibiasakan menulis setidaknya 2 puisi selama 1 minggu. Bayangkan jika mereka kontinu menulis selama 2 semester. Karya-karya mereka akan membuktikan bagaimana mereka telah berkembang.

Siapa tahu bukan, dari mereka lahirlah karya-karya sastra bermutu yang membanggakan Indonesia.
Puisi berikut adalah puisi yang dibaca sebagai latihan di kelas.

Amarah
Aku Seru!
Aku deru!
Aku merah
Akulah amarah!
yang lahir dari tangis lapar
rakyat-rakyat kecil

3 comments:

  1. pembelajaran puisi juga bisa lewat menampilkan profil beberapa pujangga dan sastrawan besar Indonesia. Jadi selain menyenangi puisi anak-anak juga mengenal sastrawan indonesia. Jika sudah begitu siapa tahu mereka akan menggali lebih dalam tokoh-tokoh yang dirasa membuat mereka tertarik. Inspirasi juga bisa datang dari membaca biografi tokoh-tokoh berpengaruh dalam dunia sastra.

    ReplyDelete
  2. Kalau tidak salah ada beberapa contoh musikalisasi puisi dari beberapa karya Spardi Djoko Damono, salah satu sastrawan populer. Itu juga bisa diperkenalkan pada anak. Gabungan musik dan puisi pasti akan menarik minat mereka. Selain itu musikalisasi puisi adalah bentuk lain cara apresiasi puisi selain membacanya langsung dengan teks. selamat mencoba.

    ReplyDelete
  3. Selain dengan musik berarti lewat drama juga bisa kan

    From Ika guru SD 7 Jenggala

    ReplyDelete