Apakah anda tergolong guru yang mengukur kepandaian siswa dari kemampuannya berhitung?
Apakah anda termasuk guru yang menganggap siswa lemah hanya karena nilai matematikanya jeblok?
Apakah anda termasuk guru yang sering kumat teriakannya ketika setengah siswa menatap kosong pada papan yang penuh rumus dan angka?
Kalau begitu kita perlu mendengar pendapat bang Gardner (Howard Gardner) yang mencetuskan teori kecerdasan majemuk atau multiple intelegences. Di antaranya ada kecerdasan linguistik (bahasa) dimana seseorang mampu mengungkapkan dan mengapresiasi makna yang komplek. Kecerdasan Logistik (matematika) adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi matematika yang komplek. Interpersonal kemampuan memahami orang lain, di lain sisi kecerdasan Intrapersonal adalah kemampuan memahami diri sendiri. Selain itu ada kecerdasan musik, visual, kinestetik dan kecerdasan naturalis (alam).
Bang Gardner berpendapat bahwa setiap orang memiliki cara unik dan tersendiri dalam berkontribusi bagi lingkungan, budaya dan masyarakat. Ini tentunya bertentangan dengan pandangan umum yang menyatakan bahwa kecerdasan seseorang cukuplah diukur dengan suatu kemampuan tunggal yang dapat diukur.
Jangan sampai kekakuan guru menyebabkan siswa tak mampu menunjukkan kemampuan dan bakat sebenarnya hingga jati dirinya telah lebih dulu hilang di bangku SD. Pengalaman menarik seorang teman guru adalah menghadapi seorang siswa yang saat menyerahkan lembar kerja matematikanya selalu lebih dulu berkata "saya salah bu!".
Sebuah cerminan bahwa ia tidak mempunyai kepercayaan diri dalam bidang eksak. Lantas apakah ia bodoh? Tidak! karena ternyata ia memiliki dunianya sendiri tempat ia merasa mampu, tempat dimana kreasi dan imajinasinya tumbuh. Tempat ia mendapat pengakuan dari teman-temannya...
Tidak ada lagi kata "saya salah bu!" sebagai gantinya ia berkata"Bu... saya suka menggambar..."
ah.. bukankah ini tanda ada cinta? cukuplah ia sebagai penyemangat dalam belajar... karena darinya akan lahir sebuah cita, sebuah harapan.
Nak tahukah kau?
Indonesia tak pernah berhenti berharap pada generasi mudanya..
ya..
padamu...
padamu...
Semoga kita selalu menjadi guru yang menghargai kemampuan anak. Sekecil apapun. Karena pengakuan akan kemampuan seseorang dapat memberi pengaruh yang besar untuk terus berkembang. Selamat berkarya anak indonesia👌
ReplyDeleteya... penghargaan, apresiasi mungkin karena konsep-konsep ideal kita yang kaku. tanpa sengaja telah membuat kita sebagai guru memaksa anak untuk menjadi seperti yang kita inginkan. Kita tanpa sadar abai pada kreasi mereka... semoga artikel ini menjadi penggerak agar kita sebagai guru terus berbenah...
ReplyDelete