Saturday, November 8, 2014

Tentang Blog Bu Guyu

Fiuh, Akhirnya selesai juga mengutak-atik blog sederhana ini. Sebenarnya saya sudah punya blog Pendongeng Kata, tapi saya memutuskan untuk membuat blog dengan topik yang lebih khusus. Dan voilaa.. jadilah blog Bu Guyu ini.

Rencananya blog ini akan saya isi dengan cerita seputar pengalaman mengajar di kelas. Ya.. alhamdulillah saya adalah seorang guru SD di SDN 5 Pemenang Timur. Tepatnya di kabupaten Lombok Utara Provinsi NTB. Mungkin akan lebih mudah untuk mengenalkan daerah ini dengan menyebut 3 Gili cantik yakni Terawangan, Meno dan Air 
Di Kecamatan Pemenang, ada 4 sekolah yang termasuk Sekolah Terpencil, tiga diantaranya berada di masing-masing Gili, dan yang terakhir adalah sekolah tempat saya mengajar yang berada di kawasan bukit Tebango Bolot.

Awal penempatan, saya cukup kewalahan karena jalan menuju sekolah rusak, berbatu dan lumayan membuat ngeri. Apalagi kondisi saya yang sedang hamil. Menambah khawatir akan keselamatan baby kami. Jadilah suami mengantar setiap pagi sampai setengah perjalanan, setengahnya lagi saya tempuh berjalan kaki bersama guru lainnya. Sebenarnya bisa saja menempuh tanjakan menuju sekolah dengan motor tapi karena banyak juga yang sudah jatuh saya jadi mengambil jalan aman saja dengan berjalan kaki, selain terasa lebih aman juga sekalian olahraga. Yea.. walaupun sampai di sekolah bermandikan keringat :)

Menjadi satu-satunya guru perempuan di sana, di awal-awal pembelajaran saya harus rela dipanggil Pak. Karena siswa belum terbiasa dengan hadirnya guru perempuan. Dan mereka selalu mengingatkan saya untuk hati-hati dengan dedek bayi ketika menuruni bukit sepulang sekolah. 


Anak ini pernah mengawal saya sepulang sekolah, kami berjalan menuruni bukit bersama. dengan lincah dia memandu saya sambil bercerita pelajarannya di kelas 2. Sambil menyuruh saya untuk hati-hati dia sendiri berjingkrak-jingkrak menuruni tanah berdebu. Yea.. mereka sudah terbiasa untuk balapan lari menaiki dan menuruni bukit. Jadi sepertinya tubuh kecil itu sudah amat hapal bagaimana menyeimbangkan diri. Sebelum berpisah saya berpesan padanya,

"Nanti kalau kamu sudah besar dan jadi Presiden, perbaiki jalan ke sekolah ya.. buat mulus"

Dan dia langsung mengangguk sambil menyeruput es nya kemudian tersenyum lebar pada saya. Saat itu rasa lelah saya seperti menguap. 

Saya berdoa dalam hati semoga saya tidak hanya menjadi guru yang mentransfer ilmu, namun juga bisa menjadi guru yang menanamkan nilai-nilai hidup. semoga saya terlindungi dari ketidakpedulian yang bisa membuat saya cuek akan kewajiban sebagai seorang pendidik.
aamiin...

No comments:

Post a Comment