Sunday, November 9, 2014

Catatan Seorang Guru Pemula

sumber gambar dari sini
 Sebagai guru pemula yang hanya pernah mendapat pengalaman mengajar saat PPL saya sadar harus banyak belajar. Apalagi penempatan pertama saya di daerah terpencil, tentu teori mengajar di bangku kuliah sangat berbeda dengan yang akan saya hadapi di lapangan. Di tambah lagi saya disambut dengan penerapan kurikulum baru.
Saya harus belajar banyak mengenai Perangkat Administrasi Guru Kelas, kemudian managemen kelas, belum lagi saya tentu saja harus tanggap dan berpikir cepat untuk menghadapi masalah sehari-hari di kelas. Tak menutup kemungkinan bahwa akan ada teori-teori belajar baru yang saya temui, yang tentunya tak saya dapatkan di bangku kuliah.
Sebagai contoh, ketika simulasi untuk micro teaching saat kuliah terasa sangat mudah. Tentu saja karena yang berperan sebagai murid adalah teman kampus yang sama sekali jauh dari kata unyu, hehehe.
Namun di lapangan pembelajaran bisa saja menemui kendala. Karena walaupun sudah berada di kelas tinggii ada siswa yang belum bisa membaca, belum mengenal nilai tempat untuk bilangan, belum paham penjumlahan ataupun perkalian.
Jika mengikuti arus tentu guru akan memaksakan mengejar materi untuk memenuhi tuntutan kurikulum. Namun bagaimana dengan siswa yang belum bisa? Apakah akan berakhir dengan ketidakpedulian kita? Disinilah saya paham bahwa tanggung jawab guru bukan hanya sebatas memenuhi tuntutan kurikulum tapi memenuhi hak siswa untuk belajar. Kuncinya? Kepedulian.
Saya pernah merasakan bagaimana rasa bosan dan jenuh hampir membuat saya tak peduli. Tapi melihat mata yang mengharap dari mereka membuat saya merapikan kembali niat. Teman saya yang mengajar di Gili Air sering memposting foto dan kegiatan mengajarnya di Facebook. Ia juga sering bercerita tentang seorang bule yang sedang holiday dan numpang ngajar di sekolahnya. Kebetulan si bule juga seorang guru di Amerika. Dari si guru Bule dia banyak mendapat suntikan semangat juga inspirasi. Saya masih ingat komentarnya saat bercerita.
“Sebenarnya cara dia ngajar sederhana win, hanya mungkin luput dari pikiran kita. Intinya dia care”.
Ya.. kepedulian, saya sering berdoa semoga seiring waktu saya tetap memiliki kepedulian dan kecintaan pada pekerjaan saya sehingga saya tak lantas menjadi guru ala kadarnya. Banyak yang harus saya perbaiki, banyak yang harus dibenahi dan juga dipelajari… Saya ingin mengatakan pada siswa saya,
“Anak-anak.. bu Guyu juga punya banyak PR”
                                                                                                                                                                                                                         

No comments:

Post a Comment